Aksi Solidaritas di Bukittinggi, Massa Kritisi Kinerja Polisi dari Pusat hingga Daerah
Bukittinggi GMU News.com
Ratusan orang peserta aksi solidaritas atas tewasnya Affan Kurniawan yang dilindas rantis Brimob dalam demonstasi di Jakarta berdatangan ke Tugu Polwan kota Bukittinggi pada Sabtu 30 Agustus 2025. Peserta berasal dari kalangan mahasiswa, komunitas Ojek Online (Ojol), dan beberapa kalangan masyarakat.
Aksi dimulai dengan para peserta mengadakan shalat gaib untuk Affan Kurniawan dan dilanjutkan dengan penyampaian orasi didepan tugu Polwan. Peserta aksi juga menyanyikan berbagai yel-yel selama aksi berlangsung.
Ditengah aksi, Kapolresta Bukittinggi bersama Dandim 0304 Agam Slamet Dwi Santoso beserta rombongan mendatangi langsung peserta aksi ke Tugu Polwan. Disini Kapolresta mendengarkan langsung berbagai aspirasi dan kritikan dari para peserta.
Setelah berlangsung sekitar 1 jam bersama Kapolresta, para peserta menyampaikan bahwa akan tetap melakukan aksi didepan Mako Polresta Bukittinggi dan langsung diperbolehkan oleh Kapolresta.
Hal menarik selama aksi berlangsung, terdapat 3 kali momen ambulance melewati kerumunan massa. Dengan spontan para peserta langsung membuka jalan agar ambulance bisa lewat dengan aman.
Dari Tugu Polwan, para peserta melakukan long march menuju Polresta Bukittinggi didahului oleh Rombongan Kapolresta Bukittinggi beserta Dandim. Sepanjang jalan peserta terus meneriakkan tuntutannya terkait kinerja kepolisian baik dipusat maupun didaerah.
Sempat terjadi sedikit aksi pelemparan air mineral ke Polresta Bukittinggi, beruntung kejadian bisa cepat diredam dan tidak berlanjut ke tindakan perusakan. Massa kembali melanjutkan menyampaikan orasinya didepan gerbang Polresta Bukittinggi.
Wali Kota Bukittinggi Ramlan Nurmatias datang langsung ke Polresta Bukittinggi untuk ikut langsung mendengarkan orasi dari peserta aksi.
Massa menuntut agar kasus Affan Kurniawan yang tewas dilindas Rantis Brimob di Jakarta tidak terjadi lagi. Massa juga menuntut agar kasus Affan tidak hilang. Massa memberikan perbandingan seperti kasus Afif yang terjadi di Kota Padang beberapa waktu lalu, dimana saat ini perkembangan kasusnya sudah tidak lagi tidak terdengar.
Selain menyorot terkait kasus Affan Kurniawan, massa juga mengkritik terkait isu daerah yang berhubungan dengan Polresta Bukittinggi seperti tilang berjalan, tambang galian di Kamang, dan berbagai permasalahan lainnya.
Kapolresta Bukittinggi Kombes Pol Ruli Indra Wijayanto menanggapi semua orasi dari peserta aksi. Kapolresta menyampaikan bahwa terkait kasus Affan Kurniawan sedang ditangani oleh Mabes Polri.
“Mari kita kawal bersama kasus tersebut dan kita beri waktu kepada Mabes Polri untuk menyelesaikan perkara tersebut. Polri akan bertindak profesional dan transparan dalam menangani kasus tersebut” ujar Ruli.
“Terkait tilang berjalan, kami persilahkan jika ada anggota yang bertindak diluar prosedur, laporkan kepada kami dan kami akan tindak oknum tersebut. Silahkan difoto atau direkam oknum anggota yang melakukan tindakan diluar prosedur resmi” lanjut Kapolresta.
“Terkait tambang ilegal, jika ada bukti silahkan sampaikan kepada Polresta, kami akan tindak aktifitas tambang ilegal yang beroperasi di wilayah hukum kami” tegas Ruli.
Setelah massa meyampaikan semua tuntutannya, massa langsung membubarkan diri.
Terpisah Kapolresta Bukittinggi menyampaikan apresiasinya kepada seluruh peserta aksi.
“Kami sangat apresiasi sekali seluruh peserta baik dari mahasiswa maupun ojol yang telah melakukan aksi pada hari ini dengan tertib dan damai. Tidak ada kejadian yang dapat mengganggu kepentingan umum selama aksi berlangsung” puji Kapolresta Bukittinggi.
Terpisah koordinator aksi M. Fatih Ahtady dari UIN menyampaikan bahwa aksi hari ini merupakan solidaritas atas terbunuhnya rekan ojol atas tindakan aparat penegak hukum.
“Kami juga menekankan bagaimana perlindungan terhadap perlindungan masa yang menyampaikan aspirasi. Dan juga terkait anggota dewan yang lebih mementingkan dirinya sendiri dibanding kepentingan orang banyak” uja Fatih.
“Habis ini kami akan melakukan konsolidasi terkait aksi selanjutnya. Rencananya pada Senin (1 September) kami akan melakukan aksi selanjutnya di DPRD Kota Bukittinggi” tutup Fatih. ( Mjy Gmu )