“Fungsi Keluarga sebagai Fondasi Keperawatan Holistik di Rumah”
Oleh: Pera Putra Bungsu., S.Kep., M.Kep., Ns. Sp. Kep.Kom
Dosen Universitas Mohammad Natsir Bukittinggi
Bukittinggi GMU News
Assalamualikum pembaca, perkenalkan saya seorang Staf Pengajar di Universitas Mohammad Natsir Bukittinggi yang dulunya di kenla dengan STIKes Yarsi, Dalam perjumpaan kita pertama kali ini saya akan memparkan tentang Fungsi Keluarga untuk menuju keluarga yang memiliki ketahanan baik dalam fisik, mental, sosial, Budaya dan Agama. Sehingga cita-cita keluarga sejahtera atau disebut dengan keluarga Sakinah mawadah warahma itu tercapai, bekrikut saya akan sampaikan ulsan tulisan saya, semoga dappat membantu para pembaca dalam menjalankan kehidupan yang sejahtera.
1. Fungsi Afektif (Kasih Sayang dan Emosional)
Penerapan:
• Memberikan dukungan emosional kepada anggota keluarga yang sakit, seperti mendengarkan keluhannya atau menemaninya menjalani perawatan.
• Menunjukkan empati dan kasih sayang yang dapat mempercepat proses penyembuhan karena pasien merasa diperhatikan dan tidak sendiri.
• Membangun komunikasi terbuka untuk mengurangi stres dan kecemasan pasien.
Contoh nyata: Anak merawat orang tuanya yang sakit kronis dengan sabar, menghibur, dan tidak menyalahkan meski kondisi sulit.
________________________________________
2. Fungsi Sosialisasi
Penerapan:
• Mengajarkan nilai-nilai hidup sehat kepada anak-anak, seperti pentingnya pola makan seimbang, olahraga, dan menjaga kebersihan.
• Mendorong perilaku positif terkait kesehatan, seperti tidak merokok, menghindari alkohol, dan rajin kontrol kesehatan.
• Mendidik anggota keluarga tentang cara memberikan pertolongan pertama atau merawat luka ringan.
Contoh nyata: Orang tua melibatkan anak dalam kegiatan keluarga seperti mempersiapkan makanan sehat atau menemani ke puskesmas.
________________________________________
3. Fungsi Reproduksi
Penerapan:
• Memberikan edukasi kesehatan reproduksi dalam keluarga, terutama kepada remaja, secara terbuka dan penuh tanggung jawab.
• Menyediakan perawatan bagi ibu hamil, menyusui, serta bayi dan balita secara optimal.
• Mendorong penggunaan layanan kesehatan seperti imunisasi, KB, dan pemeriksaan kehamilan secara teratur.
Contoh nyata: Suami yang aktif mendampingi istri dalam proses kehamilan dan pasca-melahirkan.
________________________________________
4. Fungsi Ekonomi
Penerapan:
• Mengalokasikan anggaran rumah tangga untuk kebutuhan kesehatan, seperti asuransi, obat-obatan, dan kontrol rutin.
• Memanfaatkan sumber daya yang ada untuk menyediakan makanan bergizi dan fasilitas kesehatan dasar di rumah.
• Memastikan anggota keluarga yang sakit tetap mendapatkan perawatan meski dengan keterbatasan biaya.
Contoh nyata: Keluarga menggunakan BPJS Kesehatan secara optimal dan membuat skala prioritas anggaran demi kelangsungan pengobatan anggota keluarga yang sakit.
________________________________________
5. Fungsi Pemeliharaan Kesehatan (Perawatan)
Penerapan:
• Menjadi perawat utama di rumah, seperti mengatur jadwal minum obat, memantau kondisi pasien, dan berkoordinasi dengan tenaga kesehatan.
• Menciptakan lingkungan rumah yang bersih, aman, dan mendukung proses penyembuhan.
• Melibatkan diri dalam program-program kesehatan di masyarakat, seperti posyandu atau kelas ibu hamil.
Contoh nyata: Keluarga yang secara rutin membersihkan rumah dan mengganti perban luka anggota keluarga yang pasca-operasi