Artikel

Hal Yang Merusak Pahala Puasa

Di bulan Ramadhan ini setiap muslim memiliki kewajiban untuk menjalankan puasa dengan menahan lapar dan dahaga mulai dari fajar hingga terbenamnya matahari. Namun ada di antara kaum muslimin yang melakukan puasa, dia tidaklah mendapatkan apa-apa kecuali lapar dan dahaga saja yang menghinggapi tenggorokannya.

Meskipun Ibadah puasa sangat agung dan memiliki pahala yang besar bagi yang menjalankannya, tetapi Nabi Muhammad SAW sudah mewanti-wanti umatnya untuk melakukan perbuatan maksiat dan perbuatan dosa lainnya yang dapat menodai pahala ibadah puasa.

Karena perbuatan maksiat dan perbuatan dosa yang dilakukan dapat menguras pahala puasa yang kita lakukan. Sebagaimana telah disampaikan oleh Nabi Muhammad SAW dalam hadis yang berbunyi:

Betapa banyak orang yang berpuasa tetapi mereka tidak mendapatkan apa-apa dari puasa tersebut melainkan hanya rasa lapar dan haus ynag ia tahan. (HR. Thabrani)

Untuk itu kita sebagai umat Muslim supaya di bulan Ramadhan ini kita tidak menjadi hamba yang merugi, marilah kita jaga sikap, tutur, dan meningkatkan keimanan kita kepada Allah SWT. Selain itu kita juga harus mengetahui hal-hal yang dapat merusak pahala puasa kita supaya kita tidak sia-sia dalam menjalankan ibadah puasa. Hal-hal yang dapat merusak pahala puasa yaitu sebagai berikut :

Baca Juga  Adu Domba, Bahaya dan Larangannya

Berkata Dusta

Berkata dusta adalah menyampaikan sesuatu yang tidak sesuai dengan kenyataannya. Dapat juga kita lihat dari orang yang berdusta akan berprilaku tidak sesuai dengan apa yang dikatakannya.

Dusta merupakan dosa besar dalam Islam, induk dari banyak maksiat lain. Jika seseorang sudah terlanjur berdusta, ia akan melakukan kebohongan lain untuk menutupi yang pertama. Karena itu, jika orang berdusta selama ia berpuasa maka ibadah puasanya tidak bernilai apa-apa di sisi Allah SWT, sebagaimana sabda Rasulullah SAW: “Barangsiapa yang tidak meninggalkan perkataan dusta, maka Allah tidak butuh dari rasa lapar dan haus yang dia tahan,” (H.R. Bukhari).

Gibah, Gosip, atau Membicarakan Keburukan Orang Lain

Gibah tidaklah termasuk dusta, tapi membicarakan keburukan orang lain termasuk perilaku tercela yang dilarang Islam. Seseorang yang bergosip atau membicarakan keburukan orang lain dianalogikan seperti memakan bangkai saudaranya, sebagaimana firman Allah SWT dalam surah Al-Hujurat ayat 12. Jika seorang muslim bergibah, sedang ia berpuasa, maka ia hanya memperoleh lapar dan haus saja, tidak ada pahala bagi ibadah puasanya. Hal ini ditegaskan dalam hadis berikut:

“Puasa bukanlah hanya menahan makan dan minum saja. Akan tetapi, puasa adalah dengan menahan diri dari perkataan sia-sia dan rofats. Apabila ada seseorang yang mencelamu atau berbuat usil padamu, katakanlah padanya, ‘Aku sedang puasa, aku sedang puasa’,” (H.R. Ibnu Khuzaimah).

Baca Juga  Bikin Iri, Inilah Tradisi Selama Ramadhan di Arab Saudi

Adu Domba dan Fitnah

Akar dari perbuatan adu domba dan fitnah adalah kebencian. Adu domba dapat berupa rasa tidak senang melihat orang lain rukun, lalu menyebarkan fitnah untuk merusaknya. Jangankan pahala puasa, Islam mengancam orang yang melakukan adu domba dengan balasan neraka di akherat. Dasarnya adalah sabda Nabi Muhammad SAW: “Pelaku adu domba tidak akan masuk surga,” (H.R. Muslim).

Tidak Menjaga Mata dari Syahwat

Sebagaimana disebutkan di atas, salah satu tujuan puasa ialah menahan hawa nafsu, tidak hanya lapar dan haus, melainkan juga syahwat. Karena itulah, orang yang mengumbar syahwatnya ketika berpuasa, pahala puasanya akan gugur sehingga yang tersisa lapar dan haus saja. Salah satu sumber syahwat yang utama ialah pandangan mata. Apabila mata seseorang jelalatan, tidak menundukkan pandangan pada lawan jenis yang bukan mahramnya, maka ia telah menodai ibadah puasanya. Karena itulah, seorang muslim harus waspada dengan pandangan matanya. Nabi Muhammad SAW bersabda:

“Pandangan merupakan salah satu anak panah iblis,” (H.R. Al-Hakim dan Thabrani).

Bersumpah Palsu

Perbuatan lain yang bisa merusak pahala puasa ialah bersumpah palsu. Menyatakan sumpah, tapi berbohong merupakan perbuatan yang dilarang dalam Islam. Apalagi, jika sampai membawa nama Allah SWT di awal sumpahnya maka perilaku itu termasuk salah satu dari 3 dosa paling besar. Larangan bersumpah palsu ini dijelaskan Al-Quran dalam surah Ali Imran ayat 77 sebagai berikut:

Baca Juga  Mau Mudik? Perhatikan Durasi Maksimal Mengemudi Ini

“Sesungguhnya orang-orang yang menukar janjinya dengan Allah dan sumpah-sumpah mereka dengan harga yang sedikit, mereka itu tidak mendapat bagian [pahala] di akhirat, dan Allah tidak akan berkata-kata dengan mereka dan tidak akan melihat kepada mereka pada hari kiamat dan tidak pula akan mensucikan mereka. Bagi mereka azab yang pedih.” (Ali Imran Ayat 77)

Betapa banyak hal-hal yang mungkin sepele menurut kita, tetapi itu dapat membuat kita merugi terhadap ibadah yang kita lakukan. Marilah kita sama-sama memperbaiki diri, tingkatkan iman dan jauhi hal-hal yang dapat menjerumuskan kita ke dalam neraka. Manfaatkan waktu ramadhan kita sebaik mungkin karena belum tentu kita dapat menemui Ramadhan di tahun-tahun yang akan datang.

Sumber: Cendekiawan Muslim