Daerah

Perampasan Motor Mahasiswa UNAND Padang di Depan Kampus oleh Diduga Debt Collector

Padang GMU News ./ Seorang mahasiswa Universitas Andalas (UNAND) asal Riau berinisial H mengalami kejadian kurang menyenangkan ketika dicegat di depan kampusnya oleh pihak yang diduga debt collector dari perusahaan pembiayaan. Tanpa pemberitahuan kepada orang tuanya, H dibawa ke kantor BAF di Simpang Nol Bungus, Padang. Di sana, ia diminta menandatangani sebuah dokumen dan kemudian dipulangkan dengan menggunakan layanan transportasi daring (Grab).

Akibat kejadian pada Senin (28/04/2025) ini, H dilaporkan masih merasa trauma dan ketakutan. Ia merasa tidak nyaman karena dibawa ke kantor BAF oleh dua orang tak dikenal tanpa sepengetahuan orang tuanya, yang tercatat sebagai pemilik kendaraan bermotor tersebut dalam surat-surat kepemilikan.

 

Kepada awak media, H menceritakan kronologi kejadian. “Saat itu, saya berniat membeli minuman di sekitar kampus. Tiba-tiba, dua orang mendekati saya dan menanyakan asal daerah tempat tinggal. Kemudian, mereka menanyakan perihal motor yang saya bawa dan mengatakan ada surat yang perlu ditandatangani,” ungkap H. Merasa ragu dan sedikit takut, ia akhirnya ikut berboncengan dengan kedua orang yang mengaku dari pihak perusahaan pembiayaan tersebut.

Sesampainya di kantor perusahaan pembiayaan (BAF), H dibawa ke lantai atas dan dipaksa menandatangani surat yang telah disiapkan. Setelah menandatangani, petugas di kantor tersebut meminta kunci motor dengan alasan ingin memeriksa nomor rangka.

Tak lama kemudian, ketika H menanyakan keberadaan motornya, petugas tersebut langsung menjawab bahwa motornya harus ditinggal dan telah memesankan layanan transportasi daring untuk kepulangannya.

Baca Juga  Kodam I/BB Gerak Cepat Gagalkan Pasokan 20 kg Sabu Ke Sumut

Orang tua H membenarkan kejadian tersebut setelah dikonfirmasi. Mereka menyatakan bahwa motor yang dibawa anaknya diambil oleh pihak perusahaan pembiayaan di kantor BAF tanpa adanya pemberitahuan sebelumnya. Walaupun kondisi keterlambatan pembayaran dikarenakan ekonominya yang memang sedang bermasalah pada saat ini.

Pihak keluarga berencana mendatangi kantor perusahaan pembiayaan untuk meminta klarifikasi dan mempertimbangkan untuk membuat laporan kepolisian terkait tindakan pengambilan kendaraan tanpa adanya putusan pengadilan. Dan mengiming imingi anak mereka kalau hanya untuk menandatangani surat saja ( GMU team)